Bekasi – Buruh industri di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengancam akan menutup ruas tol Jakarta-Cikampek. Ancaman itu dilontarkan jika pemerintah tetap menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April mendatang.
Buruh berencana menggelar aksi blokir jalan pada 29 dan 30 Maret 2012, atau sehari sebelum harga baru BBM berlaku. Cara itu dinilai efektif setelah sebelumnya buruh berhasil memaksa pemerintah menaikkan nilai upah layak hingga Rp 1,8 juta lebih per bulan untuk kelompok I, dengan cara memblokir jalan tol.
“Salah satu pilihan kami dalam menyerukan penolakan adalah menutup akses ekonomi, termasuk jalan tol,” kata Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elisof kepada Tempo saat menggelar aksi demonstrasi di beberapa kawasan industri di Cikarang, Selasa, 27 Maret 2012.
Menurut Nining, aksi pada 30 Maret menjadi puncak demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di wilayah Bekasi. Seluruh akses ekonomi akan dilumpuhkan, yang dampaknya secara otomatis mengganggu aktivitas masyarakat dan pemerintah daerah.
Jika harga BBM naik, kata Nining, buruh paling merasakan dampaknya. Bahan pokok melambung, sedangkan daya beli buruh industri rendah.
Indikator ketimpangan antara pengeluaran dan pendapatan itu, menurut Nining, terlihat dari besaran kenaikan upah buruh hanya 8-15 persen, sedangkan kenaikan harga bahan pokok, jika BBM naik, bisa mencapai 20 persen. “Buruh yang paling menjerit,” katanya.
Maka, Nining melanjutkan, tak ada pilihan lain bagi buruh menutup seluruh akses ekonomi, seperti ruas tol Jakarta-Cikampek.
Hari ini, sekitar 1.000 buruh berkonvoi menggunakan sepeda motor menggelar unjuk rasa di kawasan industri Jababeka, Pasar Cikarang, dan kawasan industri Hyundai. Peserta aksi adalah mereka yang baru saja lepas bekerja malam atau buruh yang sedang libur. Adapun buruh yang masuk siang tetap bekerja. “Aksi ini hanya prakondisi sebelum aksi besar-besaran digelar,” ujarnya.
Buruh yang menggelar aksi unjuk rasa hari ini adalah anggota beberapa serikat pekerja yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Buruh (Sekber) Bekasi. Di antaranya, KASBI, Federasi Persatuan Buruh Perjuangan, Gabungan Solidaritas Perjuangan Buruh, dan Gabungan Serikat Buruh.
Presidium Forum Komunikasi dan Informasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FKSPSI) Teguh Maryanto mengatakan kelompoknya akan turun ke jalan pada 29 dan 30 Maret sebagai bentuk perlawanan terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
FKSPSI salah satu organisasi buruh di Cikarang yang menggelar aksi blokir jalan tol awal tahun ini. “Kami akan aksi pada hari demonstrasi besar-besaran nanti,” katanya.
Sementara itu, sejumlah aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beberapa perguruan tinggi di Kota Bekasi menggelar demonstrasi di kampus masing-masing. Mereka berorasi mengajak seluruh mahasiswa dan civitas academica menolak harga BBM naik. Di antaranya BEM Universitas Islam “45 Bekasi, Universitas Bhayangkara, Universitas Kresna Dwipayana, dan Perguruan Tinggi Assyafiiyah.(HAMLUDDIN)(Tempo.co)