Obon Tabroni, Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), yang juga ketua Buruh Bekasi Bergerak mengatakan aksi dilakukan karena aksi sebelumnya pada 27 September lalu, tidak mendapat respon pemerintah.
Pada Sabtu lalu ratusan pimpinan serikat pekerja di lima kawasan berkumpul di lapangan Mattel Jababeka, Cikarang Selatan . Mereka yang tergabung dalam gerakan Hostum ( Hapus Outshorching Tolak Upah Murah ) sudah mempersiapan rencana mogok nasional, yang rencananya dilaksanakan 3 – 11 Oktober 2012. sesuai surat pemberitahuan kepada pihak keamanan.
“Kami hanya menuntut hak, bagaimana perusahaan menjalankan UU ketenagakerjaan,” kata Obon, sambil mengatakan soal outshorching mestinya hanya untuk Satpam, sopir, office boy dan katering. “Bukan untuk hal yang berkaitan dengan produksi,” tandasnya.
Ketika disinggung apa akan ada penutupan jalan tol, Obon mengatakan itu diluar kendalinya. “Saya hanya menekankan aksi mogok nasional ini damai dan tidak ada anarkis, apalagi penutupan jalan tol. Tapi kalau itu terjadi itu di luar kendali saya karena jumlah buruh yang turun banyak dan masing-masing ada pimpinan dan korlapnya,” lanjut Obon.
AKTIVITAS KERJA DILIBURKAN
Mengantisipasi aksi mogok nasional itu ratusan perusahaan di lima kawasan Kabupaten Bekasi meliburkan karyawannya. “Sudah ada penggantian hari, karena 3 Oktober libur,” ujar Meta, pekerja pabrik di kawasan Delta silicon. Menurutnya libur itu juga karena PT Samsung dan LG, selaku perusahaan yang menerima produk pabriknya libur. “Mereka aja yang perusahaan besar libur,” katanya.
Keputusan libur diambil perusahaan karena pihak HRD sudah mengetahui rencana akan ada mogok nasional dengan barometer kawasan industri di Kabupaten Bekasi, “ Perusahaan kami juga takut disweeping,” tandasnya.
Pada 3 Oktober besok, saat ribuah buruh yang melakukan aksi di kawasan industri Jababeka, Hyundai, Lippo, Delta Silicon dan EJIP, pasti akan kecele, karena sejumlah perusahaan sudah mengumumkan jauh-jauh hari. “Sabtu kemarin saya lembur dan itu sebagai ganti 3 Oktober besok,” timpal Bambang, karyawan pabrik di kawasan MM 2100.
Forum Buruh Kota Bekasi (FBKB) akan menggelar aksi damai pada Rabu (3/10/12), mendatang di kantor walikota Bekasi untuk menuntut penghapusan sistem outsorching.
Masrul Hamba, Ketua FBKB, mengatakan aksi itu untuk mendesak pemerintah merevisi keputusan menteri mengenai ketenagakerjaan di antaranya mendapatkan kehidupan yang layak, dan mendukung penghapusan sistem kontrak kerja.