Kependudukan Kabupaten Bekasi
Pada tahun 2008, penduduk Kabupaten Bekasi mencapai 2.193.776 jiwa, yang terdiri dari 1.122.855 laki-laki dan 1.070.921 perempuan. Dari tahun 2004 hingga 2008, Kabupaten Bekasi terus mengalami pertambahan jumlah penduduk, dari 1.950.209 jiwa pada tahun 2004, 2.027.902 jiwa pada tahun 2005, 2.054.795 jiwa pada tahun 2006, 2.125.960 jiwa pada tahun 2007, hingga mencapai 2.193.776 jiwa pada tahun 2008. Perkembangan sektor industri yang pesat merupakan pemicu terjadinya pertambahan penduduk di Kabupaten Bekasi dari tahun ke tahun. Banyak tenaga kerja industri yang datang dari luar Kabupaten Bekasi.
Pada tahun 2008, penduduk menurut umur menunjukkan bahwa penduduk usia produktif (15 – 64 tahun) mencapai 1.513.029 orang (68,97%), sedangkan penduduk yang belum produktif (
Keberadaan penduduk menurut kecamatan tidak menyebar secara merata. Penduduk paling banyak berdomisili di Kecamatan Tambun Selatan yaitu 369.233 jiwa, diikuti oleh Cikarang Utara sebanyak 173.601 jiwa dan Cikarang Barat sebanyak 168.261 jiwa. Hal tersebut juga selaras dengan kepadatan penduduknya yang ditunjukkan oleh Gambar 3.2, dimana Kecamatan Tambun Selatan dan Cikarang Utara memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi dan Cikarang Barat dan Cibitung memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. Hal tersebut dipicu oleh berkembangnya sektor industri, dari mulai industri berskala besar hingga mikro pada kecamatan-kecamatan tersebut.
Masalah kependudukan yang perlu mendapat perhatian adalah mengenai tenaga kerja. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja pun turut meningkat. Pertumbuhan kawasan industri di Kabupaten Bekasi berdampak juga pada meningkatnya kesempatan kerja, namun pemenuhan kebutuhan tenaga kerja juga berdatangan dari luar Kabupaten Bekasi. Pada tahun 2008 kelompok usia ini berjumlah 1.580.034 orang (72,02%). Sementara itu, pencari kerja yang terdaftar di Depnaker tercatat 38.738 orang, meningkat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, lowongan tenaga kerja pada tahun 2008 jauh lebih sedikit dari jumlah pencari kerja, yaitu sebanyak 6.970 lowongan menurun drastis dari tahun sebelumnya sebesar 15.847 lowongan. Hal tersebut berimplikasi pada proposi penempatan kerja, dimana hanya 2.514 orang (6,49%) dari pencari kerja tersebut yang sudah mendapat penempatan. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bekasi, sejak berkembangnya sektor industri, tenaga kerja mayoritas berada pada sektor industri pengolahan. Pada tahun 2006, dari 371.396 tenaga kerja terdapat 88% tenaga kerja yang bekerja pada indutri pengolahan.
Sumber : http://phki.pl.itb.ac.id/